Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Agustus 2015

Berhasil atau Gagal

Sering orang menilai dari keberhasilan atau kegagalan kita, tanpa melihat atau menghargai usaha yang sudah dilakukan.

Tapi Allah menilai proses, karena hasil adalah kuasa-Nya.

Proses adalah dari kita (atas ijin Allah), sedang hasil adalah sepenuhnya dari Allah.

Perjuangan yang kita lalui, tak ada yang terlewatkan dariNya, semua ada perhitungannya.

Karena tak ada yang sia-sia dari suatu kejadian yang dikehendaki Allah.

Usahlah sedih dengan pandangan manusia. Terima dengan hati lapang. Allah lebih mengetahui tentang semua proses perjuangan kita.

Pandangan Allah lebih berarti daripada pandangan manusia. Sang Maha Pencipta lah yang paling mengetahui segala usaha, isi hati dan tekad kita.

Allah Maha Melihat dan mencatat setiap ikhtiar, serta memberi balasan yang sesuai, jika bukan di dunia, kelak di akhirat.

Saatnya untuk tersenyum di tengah kerasnya usaha dan perjuangan.

By @liananang

Jumat, 28 Agustus 2015

Apa yang kita cari dalam hidup ini


Kita hidup di gunung merindukan pantai…
Kita hidup di pantai merindukan gunung…

Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?
Di musim hujan kita tanya kapan kemarau?

Diam di rumah pengennya pergi…
Setelah pergi pengennya pulang ke rumah…

Waktu tenang cari keramaian…
Waktu ramai cari ketenangan…

Ketika masih bujang mengeluh kepengen nikah, Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan…

Ternyata SESUATUMU tampak indah karena belum kita miliki…

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki…

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR…
dengan rahmat yang sudah kita miliki…

Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini??
Menutupi telapak tangan saja sulit…

Tapi kalo daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” dengan Daun,

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana
Bumi inipun akan tampak buruk…

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil…

Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku…

SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA…

Karena hidup adalah :
WAKTU yang dipinjamkan,
dan Harta adalah Amanah yang dipercayakan…
yang semua itu akan di mintai pertanggung jawaban,

Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki…
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki…
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki…
Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal. Bersegeralah berlomba dalam kebaikan di mulai dari sekarang.
Selamat meraih kebaikan di hari ini.

Oleh Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA

Selasa, 25 Agustus 2015

Bagaimana tau rasanya ikhlas kalau tidak dilatih?

Ketika kesal krn kebaikan tak terbalas,
Ketika marah krn hinaan/fitnah,
Ketika kecewa krn jerih payah tak dihargai,
Ketika merasa lebih dari yg lain,
Lebih baik, lebih mengetahui, lebih berjasa, lebih pandai, dan rasa "lebih" yang lain..
Ketika itulah ke-IKHLAS-an diuji...

Kita tahu bahwa IKHLAS adalah ketika semua ucapan dan perbuatan murni krn Allah, hanya berharap balasanNya, dipuji tak menjadikan tinggi hati, dicaci/diabaikan tak membuat sakit hati..
Tapi ketika ujian IKHLAS datang, kadang kita lupa menerapkannya..

Memang IKHLAS mudah diucapkan/dipahami, tapi perlu latihan berulang kali untuk menempa dan membentuknya dalam HATI...

Maka ber-SYUKUR-lah ketika Allah hadirkan orang-orang atau peristiwa yg menguji ke-IKHLAS-an kita. Karena bagaimana kita bisa ikhlas jika tidak DILATIH?

Ikhlas dan riya' hanyalah kita dan Allah yg mengetahui.
Maka tak perlu juga kita menilai keikhlasan atau keriya'an orang lain.

Jika takut amalmu lahirkan ujub, ingatlah ridha siapa yang ingin kau raup.
Juga nikmat & hukuman siapa yang buatmu berdegup (ImamAsySyafii)

Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu ttg orang yg paling rugi perbuaannya? (Yaitu) orang-orang yg sia-sia perbuatannya dlm kehidupan di dunia, sedang mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.”
(Qs 18 [Al-Kahf]: 103-104)

by liananang

Sabtu, 22 Agustus 2015

Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah


Ternyata Tabiat Istri juga berpengaruh bagi cara suami mencari nafkah, Semoga kisah singkat ini dapat anda ambil hikmahnya.

Hasan al-Bashri berkata:

“Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”

2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”

Ia menjawab : “Iya benar”

Aku bertanya lagi:”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”

Ia pun bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit.

Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.

”Masya Allah…Milikilah sifat Qana’ah suka menerima / jiwa selalu merasa cukup.

Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian yg Serba Mahal.Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.

Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan,keta’atan sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa,kemakshiatan.CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL & BAIK.
Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan

Jumat, 21 Agustus 2015

Pada akhirnya kita semua sama

Wajah cantik, manis, tampan, ganteng serta badan putih, bersih, tinggi, langsing, dan kekar yang kau miliki sekarang tak perlu kau banggakan
karena pada akhirnya kita semua sama,
sama-sama akan menjadi pucat pasih tanpa darah dan kakuh tanpa daya

Barang-barang dengan merk terkenal dan limited edition yang kau gunakan tak perlu kau pamerkan
Karena pada akhirnya kita semua sama,
sama-sama akan memakai kain putih yang lebar, luas dan panjang tanpa jahitan (kain kafan) yang akan menutupi tubuhmu

Kendaraan yang kau beli dengan harga mahal tak perlu kau banggakan
Karena pada akhirnya  kita semua sama,
sama-sama menggunakan kendaraan tanpa roda (keranda Jenazah) dengan beberapa orang yang mencintaimu yang akan mengangkat tubuhmu dan mengantarmu ke peristirahatan terakhir

Rumah besar dan megah yang kau tinggali sekarang tak perlu kau sombongkan
karena pada akhirnya kita semua sama,
sama-sama akan menetap (dikubur) ditanah dengan ukuran yang sama 2x1 meter saja

Gelar dan pangkat di dunia yang kau sandang tak perlu kau banggakan apalagi kau sombongkan
Karena pada akhirnya kita semua sama,
sama-sama bergelarkan Almarhum (Laki-laki) dan Almarhuma (Perempuan)

Tidak ada yang bisa kau bawa
Tidak ada yang bisa kau banggakan
Tidak ada yang bisa kau sombongkan
Tidak ada yang bisa kau pamerkan
Jika kematian sudah menghampirimu

Rasulullah Shallallahu ‘Alihi Wasallam bersabda:
"Jika manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang
mendo'akannya ." (HR. Muslim)

"Setiap yang benyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada kami (Allah) kamu dikembalikan." (QS. Al-'Ankabut : 57)

Ayo sahabat FillahKu kita persiapkan diri mulai sekarang jangan sampai menyesal dihari kemudian

Rabu, 19 Agustus 2015

Makna Ghibah


1. Secara bahasa, merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yang tidak diketahui bagi manusia baik yang bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.

2. Secara definisi ghibah adalah seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal-hal keburukannya dan yang tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran.

Menurut Ibnu Mas’ud r.a. definisi ghibah adalah ”Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang kau ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan.” Ayat Allah SWT tentang larangan ghibah:
“Janganlah kalian menggunjingkan satu sama lain. Apakah salah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Tawwab (Maha Penerima taubat) lagi Rahim (Maha Menyampaikan Rahmat).” [QS Al Hujurat: 12]

Selasa, 18 Agustus 2015

Meninggalkan sesuatu karena Allah

Ada yang kehausan lalu meminta agar saudaranya mau membantunya, dia lalu menyodorkan gelas pada saudaranya untuk diisi air untuknya. Namun air tak kunjung dituang, saudaranya hanya memandanginya, juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya. Air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta, saudaranya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak.

Ia merintih, mengemis, meyakinkan saudaranya, betapa haus dirinya, namun saudaranya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang. Dia tahu segelas air takkan menyusahkan saudaranya, dia tahu mudah bagi saudaranya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah.

Sekali lagi dia memohon pada saudaranya, airmatanya mulai menetes, namun linangan airmata pun tak menolong, air tetap tak dituang. Tak tahan lagi, kecewa mengubah harap jadi marah, ia naik pitam, ia maki, ia cela saudaranya, "pelit, kikir, bakhil" deras dari lisannya. Namun tetap tak ada air yang tertuang padanya, saudaranya hanya diam saja menerima amarahnya.

Usai melepas semua murka, saudaranya berkata lembut padanya, "bagaimana aku mengisi gelas yang sudah penuh dengan air yang kotor?" :D

Begitulah cerminan kita tatkala kita meminta dan berdoa pada Allah, kita meminta, mau dipenuhi, namun tak menyiapkan gelasnya.

Allah pasti mengabulkan doa kita, hanya kita sering tak siap, agar apa yang kita pinta mampu kita terima, kita tak memantaskan diri.

Simak sabda Nabi saw, "sungguh jika engkau tinggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan  mengganti yang lebih baik" - HR Ahmad

Kita meminta pada Allah, kita berharap Allah kabulkan doa, namun kita enggan tinggalkan yang lama, bagaimana diganti yang baru? Berdoa ingin terkabul, namum maksiat tetap jalan, ibarat meminta air, namun gelas dipenuhi air kotor.

Buang dulu air kotornya, bersihkan gelasnya, lalu meminta, tinggalkan dulu maksiatnya, Allah pasti ganti yang lebih baik.

Setiap perubahan itu punya risiko, termasuk berubah lebih taat, tapi ketahuilah, tidak berubah taat, itu yang paling berisiko.

By Ust Felix Siauw

Senin, 17 Agustus 2015

Merdeka itu...

Sekali Merdeka tetap Merdeka...
Merdeka....
ALLAHU AKBAR...

Merdeka itu..
Jika kita mampu menahan Amarah yang menggebu

Merdeka itu...
Jika kita dapat mengendalikan nafsu yang menghampiri

Merdeka itu...
Jika kita berani mengambil keputusan untuk menjadi lebih baik dan mampu mempertahankannya

Merdeka itu...
Jika kita bersabar tanpa mengeluh dengan segala ujian yang Allah berikan

Merdeka itu...
Jika kita dengan ikhlas melaksanakan segala perintahNYA tanpa mengharapkan pujian

Merdeka itu...
Jika semua amal ibadah kita diterima Allah subhanahu Wa Ta'ala

Merdeka itu...
Jika kita menerima Takdir Allah dan mensyukurinya

Merdeka itu...
Jika kita bisa berkumpul bersama Rasulullah di Syurganya Allah

Merdeka itu...
Ketika Allah membukakan tabirnya antara kita dan Dia (Allah), dan kita dapat melihat wajahnya ALLAH
Masya Allah

Suhaib berkata, bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Ketika penduduk surga memasuki surga, Allah berkata, ‘Kalian ingin sesuatu, maka aku tambahkan?’ Mereka menjawab, ‘Oh Tuhan kami, apa lagi yang kami inginkan!? Bukankah Engkau telah membuat wajah kami putih berseri, dan Engkau telah memasukkan kami ke surga!?’ Lalu hijab itu pun dibuka. Tidak ada pemberian yang lebih mereka senangi melampaui melihat Tuhan mereka. "
....
....
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam kitab suci Al-Qur'an Surat Yunus ayat 26 yang artinya ;
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (syurga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam, dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni Syurga, mereka kekal di dalamnya."

Maha benar Allah dengan segala FirmanNYA

By @sari_869

Minggu, 16 Agustus 2015

Atas Masa laluku, aku malu


Pernah jadi manusia paling tidak kenal dosa,
Semua kuanggap biasa,
Tak akan pernah ada pertanggungjawaban kepada Allah Taala,
Segala macam maksiat pernah dicoba,
Namun waktu memang pandai merubah segala,
Kian hari hati kian sepi, jiwa semakin hampa,
Coba mencari bahagia namun apa daya, ternyata hanya menggenggam nestapa.

Jiwa berontak, inginkan kebahagiaan,
Dunia yang diharapkan memberi segalanya rupanya hanya berisi bualan,
Mencari kesana sini, inginkan ketenangan,
Setelah lelah, jawaban segala kegelisahan itu Tuhan.

Masa laluku cukup membuat malu,
Mungkin dosa-dosaku besarnya mencapai jutaan gunung Semeru digabung menjadi satu,
Bermaksiat ini itu tiada ragu,
Ibadah jika ingat dan ada waktu,
Asal solat tanpa pernah merasa perlu.

Hati ini selalu merasa kurang,
Tiada pernah puas, harus dapatkan semua yang kumau meskipun harus curang,
Kerja siang malam demi dapatkan uang,
agar dapat membeli apapun yang dapat membuat senang.
Agar hawa nafsu selalu harus selalu menang.

Astaghfirullah..
Itulah surga dunia kreasi setan,
Bergelimangan kesenangan,
Penuh dengan rayuan dan pujian,
Seolah akhirat itu hanya dongengan,
Hidup ini abadi dan berisi kemewahan.

Kawan,
Sadarlah sebelum terlambat,
Jangan pernah ragu untuk bertaubat,
Walau dosamu seluas samudra,
Ampunan Allah sebesar antariksa.

Kawan,
Setiap hari baru yang Allah beri adalah kesempatan,
Untuk memperbaiki diri agar jadi insan kebanggaan Tuhan,
Selama nafas masih dalam helaan,
Percayalah terbukanya untuk kita pintu surga bukan sedekar impian.

Kawan,
Selagi ada waktu, gantilah illahmu,
Jangan lagi sembah dunia yang penuh tipu,
Kembalilah pada Allah yang senantiasa terima taubatmu,
Agar kelak tak berat siksa atas segala khilafmu.

@NegeriAkhirat

Jumat, 14 Agustus 2015

Hijrah, Perjalanan Indah Namun Berliku

Tidak selamanya sebuah perubahan akan di terima oleh orang-orang di sekitar kita, sekalipun perubahan yang di lakukan adalah perubahan yang mengarah kepada kebaikan. Masih saja banyak orang yang menyepelekan, merendahkan, menghujat, menghina, dan menuduh hal yang tidak-tidak.

Apa sebenarnya salahku?
Bagian manakah letak kesalahanku?
Jelaskan, apa yang menurut kau benar?
Tolong..
Jangan kau hakimi aku
Jangan kau hina perubahanku
Jangan kau patahkan semangatku
Jangan kau hujat aku dengan mudahnya
Jangan kau sepelekan hijrahku
Kau tak pernah tau bagaimana aku meminta agar aku cepat di permudah mendapat hidayah-Nya
Kau tak pernah tau bagaimana aku mengemis pada-Nya
Kau tak pernah tau bagaimana aku memohon kepada-Nya agar hijrah ini di ridhoi-Nya
Kau tak pernah tau bagaimana perjuanganku melawan ujian ini
Kau tak pernah tau seperti apa aku menangis dalam penyesalan
Dan kau tak pernah tau, bahwa aku tetap mendo'akanmu agar Allah segera membuka hati dan mempermudah kau agar segera mendapat hidayah-Nya

Tolong..
Bantu aku,
Rangkul aku, agar hijrah ini tidak berhenti walau seribu ujian dan cobaan datang menghampiri.
Hargailah setiap perubahanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik

by @nisaanurs

Hal yang harus di cemaskan

diambil dari nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan. antara lain:

1. Ibadah kita

Adakah ibadah kita selama ini cukup pantas untuk diterima Allah SWT. Ataukah jangan-jangan shalat yang begitu banyak kita kerjakan itu hanyalah gerakan tanpa makna. Dan ataukah puasa dan amal kita hanyalah penghias hasrat semata. Bukankah misi hidup manusia didunia adalah beribadah pada ALLAH? lalu apa gunanya kita jika semua ibadah kita tidak diterima oleh ALLAH. Selayaknya kita selalu meminta pada ALLAH untuk memperbaiki ibadah kita dan terus menjaga niat kita hanya untukNya.

2. Dosa-dosa kita

Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup? Segala yang besar berasal dari yang kecil. kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil. merasa dosa kecil tidaklah terlalu besar dampaknya. padahal semua yang besar berasal dari yang kecil. Bagaimana jika ibadah kita yang pas-pasan senantiasa dikikis oleh dosa yang membesar?

Semoga ALLAH senantiasa menjaga kita dari dosa kecil dan besar.

3. Surga dan Neraka

Surga dan neraka adalah konsekuensi dan keniscayaan hidup manusia setelah hari perhitungan. Hanya ada dua tempat itulah tempat kita kembali nanti.

Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka? dan sudahkah kita yakin akan kenikmatan surga?

Sudahkah kita pantas memasuki surga? dan sudahkah kita yakin bisa terhindar dari siksa neraka?

Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik disisi ALLAH SWT

4. Masa lalu dan masa depan

Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik. sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui. Untuk itu, setiap hari kita diingatkan oleh ALLAH melalui setiap shalat kita untuk senantiasa diberikan petunjuk menapaki jalan yang lurus.

5. Keridhoan Allah atas semua tindakan kita

Dari semua hal yang kita lakukan dahulu, sekarang maupun yang akan datang, adakah kita yakin bahwa semua itu mendatangkan ridho ALLAH? ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya, atau bahkan membawa murka ALLAH? kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan.

Sedikit renungan semoga bermanfaat.

Hadiah Bagi Orang Yang Sabar

HADIAH BAGI ORANG YANG BERSABAR

Sesungguhnya segala sesuatu tidak akan pernah berubah kecuali apa yang ada dalam diri dan hati kita telah berubah. Ini bermakna sesuatu yang berlaku seperti yang telah dirancang oleh Allah tidak akan pernah berubah. Kita hanya boleh berubah diri sendiri.

“Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum hingga mereka sendiri yang mengubahnya” (Surah Ar-Ra’du).

Kesusahan telah berubah menjadi ketenangan.
Kemarahan telah berubah menjadi kerelaan.
Kesedihan dan kegundahan telah berubah menjadi kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bersabarlah maka kita akan mendapat hadiah berikut daripada Allah:
💌Pahala orang yang bersabar. Orang yang bersabar akan mendapat pahala yang tidak terbatas dan terhingga daripada Allah.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas” (Surah Az-Zumar ayat 10)
💌Orang yang bersabar akan mendapat kekuatan bersama Allah.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar” (Surah Al-Anfal ayat 46)
💌Orang yang sabar akan mendapat cinta Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya,
“Allah menyukai orang-orang yang sabar”
(Surah Ali Imran ayat 146)
💌Orang yang sabar akan mendapat kebaikan di akhirat kelak.
Firman Allah SWT,
“Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredhaan tuhan-Nya, mendirikan solat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga ‘Adu yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang soleh daripada bapa-bapanya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikatmasuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan)” salamun’alaikum bima sobartum,” maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu”
(Surah Ar-Ra’du ayat 22-24)
💌Nilaikan musibah yang menimpa kita dengan penuh kesabaran. Jika hal ini terjadi atas keinginan Allah maka Dia telah menyediakan pahala bagi kita.
Allah brfirman,
“Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang adalah bagi orang-orang yang bertaqwa” (Surah Hud ayat 49)

Bersabar terus😊 #sabarlahdiriku

Kamis, 13 Agustus 2015

Kenapa harus sedih?

Kenapa harus sedih jika tak ada satupun teman yg peduli? Selama kita selalu ingat pada Allah, maka Allah tak akan pernah berpaling dari kita..

Mengapa harus takut ketika tak ada yg mau membantu sama sekali? Allah selalu bersama kita, untuk kita yg selalu sabar dalam menghadapi ujian..

Saudara saudariku, apalah arti dunia yg semu dan sementara ini. Sementara surga berkali-kali lipat lebih indah dari sekedar yg ada dalam benak kita. Tak inginkah kita jadi penghuninya? Yang bahkan dirindukan olehnya?

Berdoalah pada Allah.. berdoalah untuk hal-hal baik. Pun mendoakan kebaikan untuk orang lain yg sering menyakiti kita, adalah kunci ketenangan hidup..

Yuk ah.. kencengin lagi ibadahnya.. sempurnakan lagi niatnya.. hanya untuk Allah.. Allah.. dan Allah.. :)

Tak perlu takut.. tak perlu risau.. tetaplah berdoa kepada Allah.. dan selalu berusaha..

Barakallahu fiikum.. Dari @luzeonart

Untukmu Wahai Para Suami


Wahai para suami, perhatikan beberapa kalimat dibawah ini:

1. Apa yang memberatkanmu-wahai hamba ALLAH untuk tersenyum dihadapan isterimu ketika engkau masuk menemuinya, agar engkau mendapatkan ganjaran dari ALLAH Ta’ala.

2. Apa yang membebanimu untuk bermuka cerah (ceria) ketika engkau menjumpai isteri dan anak-anakmu yang telah menanti dirimu dirumah!! Agar engkau mendapatkan pahala.

3. Apa sulitnya apabila engkau masuk kedalam rumah sambil mengucapkan salam secara sempurna, yaitu : assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”, agar dirimu mendapatkan 30 kebaikan?!!.

4. Apakah yang menyusahkanmu jika engkau berkata kepada istrimu dengan perkataan yang baik, sehingga dia meridhaimu, sekalipun dalam perkataanmu agak sedikit dipaksakan?!!.

5. Apakah yang menyusahkanmu-wahai para suami, apabila dirimu berdoa kepada ALLAH, dengan do’a: “Ya ALLAH, perbaikilah istriku dan curahkan keberkahan padanya”.

6. Tahukah kamu (wahai para suami) bahwa ucapan yang lembut merupakan shadaqah?!!.

7. Apa yang memberatkanmu untuk memberikan hadiah (oleh-oleh) untuk isteri dan anak-anakmu, ketika dirimu pulang dari safar?

8. Wahai para suami, luangkanlah waktumu untuk menemani isterimu, anak-anakmu mengajarkan dan membaca alqur’an padanya, atau menghadiri majelis-majelis ilmu yang mengajarkan alqur’an dan sunnah menurut pemahaman para sahabat.

9. Tahukah engkau wahai para suami, bahwa bersetubuh akan mendatangkan ganjaran dari ALLAH, sebagaimana Nabi bersabda: Diantara amal perbuatan kalian yang paling utama adalah mendatangi (bersetubuh) yang halal, yaitu dengan isteri-isteri kalian. (Silsilah shahihah: 441)

Semoga memberikan manfaat serta dapat diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution

Agar Tidak Dendam


Berikut adalah muhasabah yang dapat kita hadirkan dalam hati kita saat seseorang telah membuat kesalahan kepada kita, agar tidak ada dendam yang berkembang dalam hati.

Ingatlah bahwa perbuatan orang itu kepada kita tidak keluar dari kehendak Allah. Allah menginginkannya itu terjadi dan ada hikmah dibalik itu.

Ingatlah dosa-dosa kita. Karena tidaklah keburukan menimpa kita melainkan karena sebab dosa-dosa kita. Sibuklah dengan tobat dan istighfar, dari pada sibuk mencela dan mencari-cari cara untuk membalasnya.

Ingatlah pahala yang sungguh besar bagi orang yang mau memaafkan dan bersabar.

Ingatlah bahwa memaafkan dan berbuat baik akan membuat hati kita bersih dari keinginan-keinginan buruk, hasad dan dendam. Dengan itu hati akan merasakan kelazatan yang jauh lebih lazat dari kelazatan melampiaskan dendam.

Ingatlah bahwa dendam akan membuat jiwa menjadi hina, sedangkan memaafkan akan membuat jiwa menjadi mulia.

“Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan kemuliaan” (HR Muslim)

Ingatlah bahwa balasan yang kita akan dapatkan sesuai dengan perbuatan yang kita lakukan. Kita pun pasti pernah berbuat zalim dan dosa. Jika kita memaafkan, Allah pun akan memaafkan kita.

Ingatlah bahwa menyibukkan diri dengan dendam akan menghabiskan waktu dan membuat hati menjadi tidak fokus. Sehingga banyak hal-hal bermanfaat kita lewatkan. Maka jangan sampai musibah lebih besar menimpa kita.

Ingatlah bahwa Rasulullah tidak pernah sekali pun dendam karena urusan pribadinya. Jika itu terjadi kepada orang yang paling mulia, bagaimana dengan kita?

Ingatlah bahwa sabar adalah setengah dari keimanan. Jika kita bersabar, maka kita berarti sedang menjaga keimanan kita.

Ingatlah bahwa dengan bersabar berarti kita telah mengalahkan dan mengendalikan jiwa kita. Karena jiwa yang tidak dapat kita taklukan akan mengajak kita pada kebinasaan.

Ingatlah bahwa jika kita bersabar, maka Allah pasti akan menolong kita.

cahayaislam