Cari Blog Ini

Selasa, 29 Maret 2011

Alat-alat pembalut

1. Alat PEMBALUT
ALAT-ALAT PEMBALUT
Fungsinya untuk membalut menutupi sesuatu, biasanya luka.
Yang digolongkan dalam pembalut:
a. Plester
b. Gaas
c. Perban (Pembalut)

a. PLESTER
Terbagi atas 4 golongan:
- Autoclave tape
- Adhesive tape
- Medicinal tape
- Surgical tape

Menurut bahan pembuatnya, plester terbagi atas 7 macam:
- ZnO- berpori (contoh: LEUKOPLAST)
- Elastic (contohnya: Handyplast- BAND AID- Elastikon)
- Sutera (contoh: Micropore – DERMICEL)
- Kertas (contoh: LEUKOPOR- Dermilite)
- Plastik (contoh: LEUKOFIX – Transpore)
- Plastik waterproof (cntoh: Setonplas- BLENDERM)



Ø AUTOCLAVE TAPE


Pabrik 3 M memproduksi plester ini untuk mengontrol keadaan mesin sterilisasi, untuk membedakan kemasan atau alat mana yang telah mengalami proses sterilisasi mana yang belum (sebagai indikator).
Pada suhu 1210 C plester ini berubah warna:
5 menit pertama : 50% warna yang berubah
15 menit : 90% warna yang berubah
20 menit : 100% warna yang berubah (putih menjadi coklat).

Ø ADHESIVE TAPE


Sebenarnya semua itu adhesive, artinya dapat melekat, dapat menempel pada tubuh kita. Masyarakat awam mengenal apa yang disebut plester yaitu plester rol-rolan yang digunting untuk dipakai sebagai penutup luka atau menempelkan gaas pada tubuh kita. Dikenal sebagai plester yang berpori, berwarna merah kecoklatan, dan agak tebal yaitu Plester ZnO sejenis: LEUCOPLAST, TENSOPLAST, Band-aid, Handyplast

Ø MEDICAL TAPE


Yang dimaksud dengan medical ape adalah plester obat, yaitu plester yang mengandung obat seperti: Salonpas, Tokuhon, Capsicum Plaster (koyok cap cabe).

Ø SURGICAL TAPE


Surgical tape adalah plester yang digunakan dalam pembedahan , yang tidak meninggalkan residu dan tidak menimbulkan rasa sakit apabila dilepaskan setelah menempel dan tidak menyebabkan gatal- gatal serta alergi, seperti: MICROPORE, Durapore, Transpore, Blenderm.

b. GAAS (dibaca “has” (= KASA)
Bentuk kin seperti kawat ram, yaitu berlobang- lobang kecil dengan ukuran beragam. Yang termasuk dalam golongan GAAS ini adalah:
1. GAAS STERIL (= KASA hidrofil steril)
2. Dressing (= penutup luka, = wound dressing)
3. GAAS yang berisi bahan obat

Ø GAAS STERIL

Gaas steril atau kasa hidrofil steril yang paling banyak digunakan adalah ukuran 18 X 22 cm. biasanya dijual dalam kemasan dus berisi 16 lembar. Kegunaannya adalah untuk menutupi luka- luka untuk mencegah kontaminasi. Cara pakainya dengan menggunakan plester, dilekatkan pada tubuh.

Ø DRESSING
Istilah nama Dressing sebenarnya berarti verband atau perban, hanya saja yang digolongkan dalam GAAS ini yang mempunyai ukuran pendek, sedangkan pada masyarakat umumnya dengan perban adalah yang panjang.

Ø GAAS yang mengandung bahan obat
Dikenal dengan merek:
o SOFRA-TULLE (Hoechst) adalah gaas yang berisi antibiotika Soframycin . digunakan untuk luka- luka yang baru.
o DARYANT- TULLE (Darya- Varia Jakarta)
o BACTI- GRASS, yaitu gaas steril berisikan Chlorhexidine dalam paraffin.
o ACTISORB, dressing steril yang mengandung Charcoal( = arang)
o PERONET, yaitu gaas dressing steril yang mengandung paraffin jelly. Disebut juga PARAFFIN GAUZE.

c. PERBAN
Golongan perban terbagi dalam 4:
1. Kasa hidrofil


2. Pembalut elastic


3. Pembalut leher


4. Pembalut gips

Orthosipon Stamineus (Kumis Kucing)




Nama Daerah:
Remujung (Jawa), songot koceng (Madura), remukjung, kumis ucing (Sunda), sesalaseyan, Orthosiphon stamineus, sinonim orthosiphon aristatus (Latin), Cat’s whiskers (Inggris), javaten, India kidney tea (Inggris), balbas-pusa, kabling gubat(Tagalog), mao xu cao (China).

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Orthosiphon
Spesies: Orthosiphon stamineus Benth.

Kandungan senyawa kimia di dalamnya adalah: saponin, polifenol, flavonoid, sapofonin, myoinositol, orthosipon glikosida, minyak asiri, dan garam kalium. Orthosipon glikosida adalah senyawa khusus yang memiliki daya diuretik (peluruh air seni) dan sedikit antiinflamasi. Dalam klorofil daun kumis kucing terdapat sedikit zat besi, jumlahnya tidak banyak dan sifatnya mudah menguap jika terkena sinar matahari langsung.

Mixtura anti rheumatica composita

R/ Natrium salicilat 15
natriun hidrogen carbonat 15
succus liq 5
air minyak permen 50
air suling secukupnya ad 300 ml

Unguent Contra Haemorrhoid III

R/ Tanin 1
etil amino benzoate 2,5
bismuthi sub gallat 5
bahan dasar salep qs ad 50

FOI hal 238

Minggu, 20 Maret 2011

Ada dan Tiada

Saya memiliki sebuah souvenir bergambar bayi dengan tulisan:
"Some people make the world more special only by being in it"
-sebagian orang (bayi) membuat dunia menjadi lebih istimewa hanya dengan berada di sana.
Apakah Anda pernah juga melihat atau membacanya?

Ya, kehadiran bayi membuat dunia menjadi lebih indah,
sekalipun bayi belum melakukan apa-apa, mereka membuat ayah bundanya bahagia.
Kakek neneknya bahagia, om tantenya bahagia.
Melihatnya saja kita sudah bahagia, mendengar kehadirannya saja keluarga besar sudah ceria.

Sadarkah Anda, sebagian besar kita mempunyai kekuatan sebesar itu ketika bayi.
Bayangkan saja, kita belum bisa bicara, sudah bisa membuat orang tertawa.
Kita belum bisa berkarya sudah membuat orang bahagia.
Itu membuktikan bahwa kita sejak kecilpun, bahkan sebelum bisa melakukan apa-apa,
sudah mempunyai kemampuan untuk membahagiakan orang lain,
membuat dunia lebih ceria.
Logikanya, setelah ditambah kemampuan maka harusnya lebih mampu membahagiakan orang bukan?
Lebih mampu membuat dunia lebih ceria bukan?

Lalu bagaimana dengan keadaan sekarang?
Apakah setelah kita bisa berbicara kita membahagiakan lebih banyak orang atau justru sebaliknya?
Apakah setelah kita berkarya kita memberi manfaat lebih banyak bagi orang lain?

Manusia dan keberadaannya terbagi atas 3 bagian utama;
Kelompok pertama (positif): Ketika ada memberi pengaruh baik, ketika tidak ada dinanti dan dirindukan keberadaannya.
Kelompok kedua (Netral): Ada atau tidak ada sama saja.
Kelompok Ketiga (Negatif): Ketika ada memberi pengaruh buruk, ketika tidak ada membuat orang bahagia.

Di posisi manakah Anda?
Dalam profesi apapun, dalam keadaan apapun, penempatan kelompok ini berlaku.
Sekalipun kadang ada orang yang dikeluarga masuk kategori kelompok pertama
tapi di pergaulan masuk kelompok kedua atau sebaliknya, dsb.

Ada pegawai yang kalau dia tidak ada kantor jadi semrawut. Segala hal beres kalau dia datang.
Segala yang tidak beres selalau dia kerjakan agar jadi beres.
Orang seperti ini kalau konsisten akan bermanfaat di mana saja.

Tapi ada pegawai yang datang selalu terlambat dan sering minta izin tidak masuk karena berbagai alasan.
Apa yang terjadi? Pegawai ini memposisikan dirinya menjadi kelomkpok kedua.
Ada atau tidak ada sama saja.Akhirnya perusahaan terbiasa dengan ketidakberadaan pegawai tersebut
dan akibatnya karena dianggap tidak berguna ia dipecat.

Yang lebih parah ada pegawai yang kerjanya tidak jelas,
tapi selalu menghasut pegawai lain atau menciptakan suasana kerja jadi tidak nyaman.
Yang begini enaknya diapain ya? Terserah.

Ada anak yang selalu membuat orang tua bahagia.
Kalau ayah pulang kecapean, bertemu anak ini jadi ceria, ayah ibunya bertengkar kalau ada anak ini jadi damai.
Tapi ada juga anak yang kalau di rumah selalu bikin rusuh dan bikin pusing orang tua.
Terhadap anak ini ada orang tua yang frustasi dan memilih untuk mengirim anak tersebut ke asrama.

Ada manajer yang kalau dia datang urusan pekerjaan malah jadi rumit,
padahal kalau dia tidak datang semuanya baik-baik saja.

Ada orang yang kalau dia ada, lingkungan di sekitar jadi tidak nyaman, terancam dan terintimidasi.
Jelas ini adalah jenis orang ketiga.
Contoh paling vulgar adalah penjara. Penjara adalah tempat paling ekstrem untuk kelompok ketiga.

Coba tanya pada diri Anda, masuk ke dalam kelompok manakah Anda.
Di keluarga?
Di kantor?
Di lingkungan tetangga?

Kalau Anda ada, apakah orang merasa lebih nyaman?
Apakah orang lebih senang kalau Anda tidak ada?
Atau Anda ada dan tiada sama saja?

Rabu, 16 Maret 2011

Apakah anda berada di habitat yang tepat??

Pernahkah Anda melihat Singa?
Sebagian besar mungkin pernah.
Di mana? Di kebun binatang?
Ya sebagian besar melihat singa di kebun binatang, betul?
Apakah Anda takut ketika melihat singa di kebun binatang? Tidak.
Kenapa? Karena Singa sudah dalam kerangkeng.
Kalaupun ada yang dilepas, singanya sudah jinak,
kita bisa menyentuh bisa berfoto ria.

Bagaimana jika Anda bertemu singa di habitatnya alam bebas?
Menakutkan bukan?
Seandainya saja kita melihat singa 50 m jaraknya dari kita di alam bebas,
jantung kita sudah terasa copot.
Lemas, karena hampir tidak mungkin bisa lepas dari mangsanya.

Apa yang membedakan singa di padang Afrika dengan singa
di kebun binatang di kebun binatang? Atau di sirkus?
Kenapa singa di sirkus jadi bahan hiburan, tetapi singa di padang rumput menakutkan?
Singa menakutkan di padang rumput, karena padang rumput adalah habitatnya.
Ketika singa berada di habitatnya mereka mempunyai segala kemampuannya dan menjadi mahluk menakutkan.

Ikan piranha sungguh menakutkan.
Tapi ketika ditaruh di dalam aquarium ikan ganas itu menjadi hiasan yang menarik.
Ikan hiu juga ganas, tetepi ketika ada di aquarium raksasa menjadi totonan.
Jika ikan hiu diletakkan di tengah lapangan, mungkin 1 jam pertama mungkin menggelepar dengan taring terbuka, menakutkan, tapi setelah itu lemas menuju ajal.
Semua mahluk ketika diluar habitatnya maka mereka menjadi lemah.

Bagaimana dengan kita?
Setiap kita juga mempunyai habitatnya (boleh di baca jati diri) masing-masing, apabila kita keluar dari habitat tersebut maka kita akan lemah.

Habitat atau jati diri kemuliaan manusia terletak pada akal dan hatinya, ketika manusia kehilangan ini maka ia kehilangan kemuliaannya.

Seorang pemimpin habitatnya adalah amanah dan kapabilitas. Kalau mereka kehilangan amanah dan tidak punya kapabilitas maka segala yang dipimpinnya akan menuju kehancuran.


Seorang muslim (mohon maaf bagi yang beragama lain jika tidak terlalu familiar dengan bagian ini), habitatnya adalah Al Quran dan hadits. Jika muslim ada dalam habitat ajaran Quran dan hadist maka mereka akan menjadi umat terhormat, punya harga diri, berperestasi dan menyejukkan bagi lingkungan dan masyarakat(rahmat bagi sekalian alam). Jika Muslim keluar dari habitat Quran dan hadits (sebagaimana sebagian besar muslim di dunia saat ini) maka mereka kehilangan harga diri, jadi cemoohan, tertawaan, dan direndahkan.

Fenomena musholah yang ditempatkan di lokasi yang tidak strategis dan sulit dijangkau di sebagian besar mall (padahal ruang merokok ada di tempat strategis dan terkesan mewah) atau fenomena aksi main hakim sendiri atau perusakan atas nama agama, adalah sedikit contoh yang terjadi akibat muslim sudah keluar dari habitat aslinya Quran dan hadits. Karena tidak berpegang dengan ajarannya, maka Muslim tidak punya kekuatan bargain dan menjadi silent majority, tetapi di sisi lain ada juga yang memaksakan kehendaknya jadi bertindak belebihan atau anarkis. Jadi tidak proporsional (tidak tawazun).

Orang sukses habitatnya adalah berkumpul dengan orang sukses, membaca buku-buku positif dan bergaul dengan orang yang berpikiran positif, ikut fan page positif, dan aktif di website yang memberi energi positif.

Pelajar dan ilmuwan, habitatnya di dunia buku, pustaka, dan diskusi.

Intinya, pada setiap individu, pada setiap profesi ada tempat atau atmosfer yang paling ideal untuk mencapai puncak.
Temukan atmosfer tersebut, cari habitat terbaik dan Anda akan sukses.
Insya Allah.

Selasa, 15 Maret 2011

Tersiksa Ferrary

Waktu itu ipar saya ingin menjual peralatan musik ke satu orang yang kaya raya di Jakarta Selatan. Rumahnya besar bahkan ada lift nya.
Di garasinya ada sebuah mobil Ferary mewah yang mentereng.
Lucunya orang kaya itu begitu takut Ferary-nya tergores sampai tidak boleh ada satu orang pun boleh mendekat bahkan sekedar jalan disampingnya.
Bahkan si orang kaya tersebut marah pada kerabat atau tamu yang berkunjung ke rumahnya dan berjalan dekat dengan Ferary-nya.
Menurut pembantunya, si kaya keberatan jika ada uap nafas orang yang mendekat dan memandang mobilnya dari dekat.
Pertanyaannya buat apa dia punya Ferary kalau itu tidak membuatnya bahagia, tapi justru membuatnya stres.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil.
Pertama, si kaya membuat dirinya menjaga harta bukan harta menjaga dirinya. Orang seperti ini, semakin kaya semakin menderita. Ini yang disebut Ali Bin Abi Thalib lebih baik ilmu dari harta. Ilmu menjaga diri kita kita menjaga harta kita.
Kedua, ini menujukkan si kaya belum pantas punya Ferary. Dia pantas punya Ferary kalau dia bahagia punya Ferary dan tidak memaksakan diri untuk membelinya, dan bisa santai sekalipun terjadi apa-apa pada Ferary-nya.
Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda mempunyai barang yang sebenarnya belum pantas memilikinya?
Barang yang Anda paksakan diri untuk membelinya, dan stres merawatnya, karena itu terlalu mahal buat Anda?
Kita pantas memiliki suatu benda jika benda itu memberi kebahagiaan dan bukan stress.
Pada level kecil benda yang membuat kita menjadi budak bisa berupa handphobe, BB, perhiasan, mainan, dsb.
Jadi yang membuat kita pantas atau tidak memiliki atau membeli barang bukan harganya tetapi seberapa barang tersebut membuat kita bahagia atau stres.
Seberapa benda itu memberi nilai tambah buat kita bukan sebaliknya.
Jika kita membeli barang dengan memaksakan diri dan barang tersebut membuat kita stres mengkhawatirkannya maka sebenarnya itu belum waktunya kita mempunyai barang itu.
Apakah Anda pernah mengalaminya?

disadur dari tulisan Isa Alamsyah

Senin, 14 Maret 2011

Prednisolon Unguentum

R/ Prednisolonum 50 mg
Paraffin liq 1 gram
vaselinum flavum ad 10 gram

Formularium Nasional hal 252

Belajar dari Tsunami Jepang 2011

Sebelum memulai artikel ini, izinkan saya menyampaikan belasungkawa sebesarbesarnya pada para korban bencana tsunami di Jepang, dan marilah kita memanjatkan doa agar para korban bencana tsunami diberikan kemudahan dan ketabahan menghadapi bencana yang luar biasa ini. Amin.

Beberapa hari ini saya cukup banyak menghabiskan waktu di depan televisi menyaksikan berita berita gempa dan tsunami yang disiarkan di BBC, Al Jazeerah dan CNN, serta TV lokal.

Dari berbagai pemberitaan tersebut, banyak pelajaran yang kita bisa ambil dari peristiwa ini. Semoga bermanfaat.

Belajar dari pengalaman
Bangsa Jepang menunjukkan diri sebagai bangsa yang belajar dari pengalaman.
Setelah peristiwa Gempa Kobe sebesar 6,8 skala ricter dengan waktu sekitar 20 detik pada 17 Januari 1995 yang menewaskan 6.434 jiwa dan menghancurkan 200.000 bangunan, Jepang langsung bebenah diri. Seluruh bangunan baru di buat dengan daya tahan gempa yang lebih kuat di seluruh negeri bukan hanya di Kobe, karena asumsinya kalau di Kobe bisa terjadi seperti itu di manapun bisa.
Terbukti, ketika kemudian datang gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter datang (30% lebih kuat) dan berlangsung cukup lama (beberapa menit) sebagian besar gedung bertahan dan gedung bertingkat hanya bergoyang-goyang.
Hanya saja kemudian banyak yang hancur diterjang tsunami dengan ketinggian 10 meter dengan kecepatan mencapai 800km/jam (hampir 3 kali kecepatan kereta tercepat sekalipun).
Belajar dari sini, Indonesia juga harus membuat bangunan berstandar gempa 9 skala ricter karena tren gempa saat ini setinggi itu (kebanyakan gedung dirancang untuk tahan gempa 6 skala richter).

Belajar tertib, tidak egois, dan tidak panik
Sekalipun bagi setiap orang, gempa sebesar ini adalah pengalaman pertama, sebagian besar masyarakat bisa menghadapi keadaan secara proporsional. Mereka takut tapi tidak panik, mereka tetap tahu harus melakukan apa dan bagaimana.
Jumlah gempa di Indonesia lebih banyak dari Jepang, hanya saja bangsa Jepang lebih menyiapkan diri anak bangsanya untuk menghadapi gempa.
Bahkan setelah gempa pun mereka tetap bersikap proporsional.
BBC dan CNN mengangkat bagaimana tertibnya bangsa Jepang setelah gempa.
Di Tokyo. sekalipun setiap 30 menit terjadi gempa susulan, masyarakat masih mengantri di stasiun, tidak berebutan, bahkan mereka masih berhenti di lampu merah.
Mereka sadar kalau mereka panik maka keadaan semakin kacau.
Butuh pendidikan tingkat tinggi dan panjang untuk membentuk mental masyarakat seperti ini. Bahkan terlihat bagi penyiar Amerika maupun Inggris, ini cukup menakjubkan.


Belajar kejujuran
Begitu gempa terjadi, Pemerintah Jepang langsung mengumumkan bahaya radiasi nuklir sehingga mengevakuasi warga.
Buat pemerintah lebih baik mengaku keadaaan agar tidak tambah korban daripada harus menutupi keadaan untuk menjaga citra pemerintah sambil melakukan perbaikan tapi beresiko membawa banyak korban.
Berbeda dengan pemerintah Uni Soviet ketika Pusat Nuklir Chernobil bocor. Pemerintah berusaha menutup nutupi hingga akhirnya informasi bocor 4 hari kemudian. Sehingga memakan lebih banyak korban.
Tetapi kejujuran pemerintah ini juga didukung oleh kesiapan infrastruktur mental orang Jepang yang tidak panik dan tertib.

Peran Sosial Media dan Multi Media
Sosial Media saat ini juga memberi peran penting dalam mengantisipasi korban lebih banyak. Beberapa menit setelah gempa, twitter melesat di Jepang, mencapai 1200 tewwt setiap menit. Google juga menyediakan google finder untuk mencari orang hilang.

Bumi Yang tidak ramah
Ada satu hal yang perlu diwaspadai. Entah bagaimana menjelaskannya, tapi yang jelas ada sesuatu yang sedang berlangsung di bawah bumi dan membuat bumi menjadi tidak ramah buat manusia.
Bayangkan saja, ketika terjadi tsunami terjadi di Aceh (26 Desember 2004), ada yang mengatakan ini siklus 100 tahunan seperti yang terjadi di Portugal (1755). Tapi hanya beberapa tahun saja sudah terjadi tsunami besar di Jepang (Maret 2011).
Ketika terjadi gempa di Acah dengan skala kekuatan 8,9 skala ricter, banyak yang mengatakan, jarang terjadi gempa dengan kekuatan di atas 8 (memang sebelumnya demikian). Tapi setelah Aceh, Nias, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Joga ditimpa gempa besar kemudian kini Jepang.

Berlindung Pada Kekuatan Yang Lebih Besar
Peristiwa-peristiwa ini mengingatkan betapa sebenarnya manusia itu kecil.
Even bangsa yang tercanggih dan terkaya saja tidak mampu mengatasi bencana sekuat ini. Mobil bergelinding seperti mainan, rumah hancur seperti kardus, air meluncur dengan kecepatan pesawat terbang.
Hanya Sang Pencipta yang mampu menahannya.

Semoga kita bisa belajar banyak dari apa yang sedang terjadi.

Jumat, 11 Maret 2011

YANG PENTING USAHA BUKAN HASIL, TERLIHAT BIJAK TAPI MENYESATKAN

Seringkali kita dengar kalimat seperti ini:"Jangan hanya lihat hasil, tapi lihatlah proses"
"Proses juga harus dihargai, jangan hasilnya saja"
"Yang penting usaha, hasilnya Tuhan yang menentukan"

Bagaimana kelihatannya? Kelihatan bijak, bukan?

Tapi apakah benar demikian?
Bayangkan, misalnya Anda punya 2 orang pegawai bagian pemasaran komputer server.
Pegawai pertama orangnya rajin. Dia menelepon dan presentasi ke 100 orang setiap bulan, tapi tidak bisa menjual barang satu pun.
Dan setiap bulan Anda tetap harus menggajinya sekalipun ia tidak menghasilkan apa-apa.
Pegawai kedua, kelihatannya santai saja.
Dia hanya menelepon 20 orang setiap bulan tapi bisa menjual 20 unit komputer.
Dia juga mendapat gaji, tapi hasil penjualannya membuat perusahaan mampu menggaji dia,
memberi keuntungan perusahaan serta membuat perusahaan mampu
menggaji yang pegawai yang tidak produktif seperti orang pertama.

Bagaimana dengan ilustrasi di atas?
Apakah Anda memilih punya pegawai seperti orang pertama, rajin, terus berusaha tapi tidak memberi hasil.
Apakah Anda memilih pegawai kedua yang tenang, terkesan lebih sanatai, santai tapi hasilnya signifikan.
Silahkan jawab sendiri.

Manusia butuh hasil.
Karena tanpa hasil kita tidak bisa survive.
Sumber daya manusia terbatas.
Kalau Anda bekerja pada manusia dan hanya menawarkan janji kerja keras,
bersumpah akan berusaha sekuat tenaga, tapi tidak memberikan hasil.
Siap siap saja kehilangan pekerjaan. Itu realitas dan itu logis.

Sedangkan Tuhan, Ia mempunyai kekuatan yang tidak terbatas,
Baru niat baik saja kita sudah dihitung satu kebaikan.
Kalau kita berusaha gagal, usahanya saja sudah dapat pahala.
Kalau gagal terus, tapi berusaha terus dan tetap gagal terus, Tuhan tetap bisa memberi pahala.
Karena sumber daya Tuhan tidak terbatas.

Pemahaman 'yang penting usaha, bukan hasil' bisa menyesatkan karena
membuat kita merasa nyaman sekalipun tidak berhasil,
merasa kita sudah mencapai sesuatu padahal belum kemana-mana.

Mungkin lebih bijak begini
Proses dan sukses sama pentingnya,
Usaha dan hasil sama pentingnya.

Tapi pada prakteknya tetap saja manusia butuh hasil, lebih dari lainnya.

Tapi semua terserah Anda.Kalau Anda tetap percaya 'yang penting proses bukan hasil' juga tak apa.
Toh masing-masing akan menanggung akibat atas apa yang dipercayainya.

Kepada orang lain, terutama kepada mahasiswa, saya sendiri sering juga mengatakan:
"Yang penting sudah berusaha, hasil kita lihat nanti"
Tapi itu dalam rangka tetap menyemangati, tetap memberi penghargaan atas kerja,
agar semangat mereka tidak surut.

Tapi terhadap diri sendiri saya selalu mengatakan:
"Saya harus berhasil, kerja keras tanpa hasil berarti masih kurang keras, masih kurang cerdas".

Bagaimana dengan Anda?

Ketidakrasionalan dalam peresepan obat


  1. Peresepan boros (extravagant prescribing)
    1. Memberikan resep obat yang mahal walaupun masih tersedia obat lain yang mempunyai kandungan, khasiat, manfaat dan keamanan yang sama.
    2. Terlalu berorientasi pada pengobatan terhadap gejala penyakit, tanpa mencari faktor penyebab lain.
    3. Pemakaian obat merk dagang (paten) secara berlebihan sementara masih tersedianya obat generik yang mempunyai kualitas, kemanfaatan dan keamanan yang sama
  2. Peresepan berlebih (over prescribing)
    1. Memberikan resep obat yang tidak dibutuhkan
    2. Pemakaian obat dengan dosis yang berlebihan sehingga menyebabkan lamanya pengobatan
    3. Jumlah obat yang diberikan melebihi jumlah yang dibutuhkan
  3. Peresepan keliru (incorrect prescribing)
    1. Penegakan diagnosis yang tidak tepat
    2. Diagnosis yang ditegakkan tepat tapi pemilihan obat keliru
    3. Penulisan resep yang tidak tepat
  4. Polifarmasi (multiple prescribing)
    Memberikan resep lebih dari dua macam obat yang mempunyai khasiat, manfaat dan keamanan yang sama
  5. Peresepan kurang (under prescribing)
    1. Tidak memberikan resep obat yang diperlukan
    2. Dosis obat yang diresepkan tidak mencukupi
    3. Jumlah obat yang diberikan kurang, sehingga menyebabkan lamanya pengobatan

Bahasa Latin untuk Resep

Singkatan

Kepanjangan

Arti

a.a

a.c

Ad

Ad 2 vic

Ad lib

Ad part dolent

Add

Agit

Alt.dieb

Alt.hor

a.m

a.n

applic

appograph

a.u.i (ad us int)

a.u.e (ad us ext)

a.u.p (ad us prop)

aur

Ana

Ante coenam

Ad

Ad duas vis

Ad libitum

Ad partes dolentes

Adde

Agita, agitetur

Alterius diebus

Alterius horis

Ante meridiem

Ante noctem

Applicatio

Appograph

Ad usum internum

Ad usum externum

Ad usum proprium

Auris

Sama banyak

Sebelum makan

Sampai/hingga

Untuk dua kali

Sesuka hati

Pada bagian yang sakit

Tambahkan

Kocok, kocoklah

Setiap dua hari

Setiap dua jam

Sebelum tengah hari

Sebelum malam hari

Penggunaan, pemakaian

Copy resep

Untuk obat dalam

Untuk obat luar

Untuk pemakaian sendiri

Telinga

c

C

C.p

C.th

Caut

cito

comp

conc

Cum

Cochlear, cibarium

Cochlear pultis

Cochlear theae

Caute

cito

compositum

concentratus

Dengan

Sendok makan

Sendok bubur

Sendok teh

Hati-hati

segera

Obat campuran

pekat

d.i.d

d.in 2 plo

d.in 3 plo

d.in 4 plo

da ad lag gutt

da ad vitr

da ad oll

da in caps

d.c.form

dur dol

d.d

1 dd (sdd)

2 dd (bdd)

3 dd (tdd)

4 dd (qdd)

Dext

Dil

Div in p.aeq

d.s.s.ven

dtd

det

Da in dimidio

Da in duplo

Da in triplo

Da in quarduplo

Da ad lagenam guttatoriam

Da ad vitrum

Da ad ollam

Da in capsulam

Da cum formula

Durante dolore

De die

Semel de die

Bis de die

Ter de die

Quarter de die

Dexter

Dilutus

Divide in paetes aequales

Da sub signo venenida

Da tales doses

detur

Berikan separuhnya

Berikan dua kalinya

Berikan tiga kalinya

Berikan empat kalinya

Berikan dalam botol tetes

Berikan dalam botol

Berikan dalam pot

Berikan dalam capsul

Tuliskan dengan resepnya

Selagi sakit

Sehari, setiap hari

Sekali sehari

2x sehari

3x sehari

4x sehari

Kanan

Encer

Bagilah sama banyak

Berikan dengan tanda racun

Berikan dalam dosis tersebut

diberikan

Epith

Et

Extend

Extend cr

Extend ter

Empl

Epithema

Et

Extende

Extende crasse

Extende termiter

emplastrum

Obat kompres

Dan

Oleskan

Oleskan tebal-tebal

Oleskan tipis-tipis

plesterkan

Fac

Feb dur

f.l.a

Fact

Febri durante

Fac lage artis

Buat, harap dibuat

Sewaktu demam

Buat dengan cara semestinya

Garg

Gtt

Gtt auric

Gtt nasal

Gtt ophth

H

h.m

h.s

h.v

haust

Gargarisma

Guttae

Guttae aurivulares

Guttae nassales

Guttae ophthalmicae

Hora

Hora matutina

Hora somni

Hora vespertina

haustus

Obat kumur

Tetes

Obat tetes telinga

Obat tetes hidung

Obat tetes mata

Jam

Pagi hari

Sebelum tidur

Sore hari

Teguk sekaligus

Imm

i.c

inf

inj

iter

Im manum medici

Inter cibos

Infusum

Injectio

iteretur

Berikan ke tangan dokter

Antar dua waktu makan

Air rebusan

Suntikan

Harap diulang

Lc

Lin

Liq

Loco

Linimentum

liquidus

Pengganti

Obat gosok

cair

M

M et v

m.f

m.f.l.a

mixt

Misce

Mane et vespere

Misce fac

Misce fac lage artis

mixtura

Campurlah

Pagi dan sore

Campur dan buatlah

Campur dan buatlah menurut cara semestinya

Campuran

N

N i    

Nocte

Ne iteretur

Malam

tidak diulang

o.h

o.b.h

o.t.h

o.m

o.n

oculus

Omni hora

Omni bi horio

Omni tri horio

Omni mane

Omni nocte

Oculus

Tiap jam

Tiap dua jam

Tiap 3 jam

Tiap pagi

Tiap malam

mata

p.p

PIM

p.p.p    

ppt

prn

pcc

Pro paupere

Periculum in mora

Pulvis pro pilulis

Praecepitatus

Pro re nata

Pro copy conform

Untuk si miskin

Berbahaya bila ditunda

Serbuk untuk pil

Diendapkan

Kalau perlu

Sesuai dengan resep aslinya

qs

R/

Rec

Rec par

Quantum satis

Recipe

Recens

Recenter paratus

Secukupnya

Ambilah

Baru, segar

Dibuat baru

S

sol

Signa

solutio

Tandailah

larutan

u.c

u.e

ungt

vesp

Usus cognitus

Usus externus

Unguentum

vespere

Aturan pakai diketahui

Obat luar

Salep

sore

Vanishing Cream

R/ Acidi stearici 15
Cera alba 2
Vaselin album 8
Trietanolamin 1,5
Propilenglycol 8
Aqua 65,5
S. Vanishing cream base

Emulsum lecoris aseli (Emulsi Minyak Ikan)

Komposisi : Tiap 5 ml mengandung :
R/ Oleum Iecoris Aselli 100 g
Glycerolum 10 g
Gummi Arabicum 30 g
Oleum Cinnamomi gtt VI
Aqua destilata ad 215 g

Pulvis adspersorius salicycatus

R/ Acidi salicyli 2
Amyli orizae
Talci ana 19


CMN hal 147